Pertanyaan “Apakah Kehidupan Luar Bumi Ada?” menyibak misteri berhubungan dengan semua pencarian kehidupan yang dihasilkan oleh banyak ilmuwan, dari peserta agung dan sampai ujian dalam teknologi. Di antara mereka, para astronom dan ahli biologi adalah yang paling tertarik dengan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Ini bukanlah persoalan sepele, karena jika alien ada di planet lain, kehadirannya akan mempunyai implikasi penting bagi perkembangan peradaban manusia bahkan bagi evolusi umat manusia itu sendiri.
Hipotesis yang paling umum adalah bahwa kehidupan di planet lain pasti sangat berbeda dengan kehidupan yang kita miliki di planet kita. Ini didasarkan pada asumsi bahwa jika kondisi di planet lain sama seperti di Bumi, maka kehidupan di sana tidak akan lebih kompleks daripada bakteri. Namun, hipotesis ini memiliki beberapa masalah serius. Pertama, bakteri sangat mudah beradaptasi, dan mereka dapat bertahan hidup di hampir semua lingkungan, dari gurun Mars yang gersang hingga kedalaman es di Jupiter.
Teori yang lebih menarik didasarkan pada gagasan bahwa kehidupan di planet lain mungkin didasarkan pada mikroba. Mikroba adalah organisme bersel tunggal kecil yang dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual, dan mereka dapat tumbuh hingga ukuran yang sangat besar. Idenya adalah bahwa jika ada organisme mikroskopis di planet lain, dan makhluk-makhluk ini memiliki kapasitas untuk berkembang biak, maka hasilnya bisa berupa sejumlah besar sel baru yang membentuk struktur yang lebih besar dan lebih kompleks seperti tumbuhan atau hewan.
Ini adalah ide yang telah didukung oleh banyak pengamatan terkini yang dilakukan oleh para astronom dan ahli biologi, tetapi belum terbukti. Untuk menguji teori ini, para ilmuwan harus mampu menemukan dan mengidentifikasi tanda-tanda kehidupan di planet lain. Para astronom dan ahli biologi bekerja keras untuk melakukan ini, dan mereka membuat kemajuan yang luar biasa.
Hingga baru-baru ini, para ilmuwan mengira bahwa tidak mungkin ada planet di luar tata surya kita yang memiliki kondisi yang diperlukan untuk mendukung kehidupan. Namun, penemuan bakteri di es Mars telah mengubah pemikiran ini. Bakteri tersebut mampu bertahan hidup di es dengan menggunakan hidrogen sulfida, gas yang dihasilkan oleh pencairan salju. Keberadaan bakteri ini menunjukkan bahwa kehidupan dapat berkembang di planet lain.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Prof Jane Greaves, Profesor William Bains, dan Dr Sara Seager, semuanya dari Universitas Manchester di Inggris. Mereka menggunakan dua teleskop tercanggih di dunia: Teleskop James Clerk Maxwell yang berbasis di Hawaii, AS, dan Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array di Chili. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances. Artikel ini tersedia daring di sini.