Eksplorasi Ekstrem: Misi Pencarian Kehidupan di Bulan dan Mars
Artemis IV, sebuah proyek NASA, akan mengubah Bulan menjadi tempat di mana manusia dapat hidup lebih lama. Proyek ini akan menggunakan teknologi baru dan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mewujudkannya. Ini adalah proyek besar yang akan menelan biaya $30 miliar dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Hal ini juga akan membuka pintu bagi masa depan pemukiman manusia di Mars. Hal ini akan memiliki implikasi sosial dan etika yang signifikan bagi manusia. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana status hukum orang-orang yang melakukan kolonisasi manusia di Mars ditentukan dan dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan berbagai metode penelitian termasuk analisis studi kasus. Penelitian ini juga akan mengkaji berbagai literatur yang relevan. Temuan penelitian akan menunjukkan bagaimana orang-orang yang melakukan kolonisasi manusia di Mars dapat dianggap sebagai astronot dan dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Mars merupakan planet yang sangat menarik bagi para astronom, geolog, dan ilmuwan antariksa. Permukaan planet ini ditutupi es dan debu. Atmosfernya sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan sedikit nitrogen dan oksigen. Cuaca di planet ini dipengaruhi oleh angin matahari yang mendorong karbon dioksida ke atmosfer.
Saat ini, sejumlah negara tengah berencana untuk mengirim manusia ke Mars. Uni Emirat Arab (UEA), Tiongkok, dan Amerika termasuk di antaranya. UEA akan meluncurkan Hope Probe pada tahun 2020, sementara Tiongkok akan meluncurkan Tianwen-1 pada tahun 2021. Keduanya akan meluncurkan misi masing-masing dari Pusat Luas Angkasa Tanegashima di Jepang.
Survei di Kawah Jezero yang dilakukan oleh Dr Briony Horgan dari Purdue University dan Melissa Rice dari Western Washington University (tindakan sebagai ilmuwan dalam eksplorasi di bawah Jezero) mengungkapkan beberapa bahan-bahan karbonat di tengah-tengah kristal yang tersedia di kawasan tersebut.
Para astronot yang pernah ke wilayah kutub Mars mengatakan bahwa tampaknya ada semacam kehidupan di planet itu, meskipun itu hanya organisme mikroskopis seperti bakteri dan jamur. Ini adalah temuan yang signifikan, karena menunjukkan bahwa planet itu mungkin pernah mampu mendukung kehidupan di masa lalu. Ini penting karena dapat membantu kita memahami apakah mungkin untuk mendukung kehidupan di planet lain. Ini juga mengisyaratkan kemungkinan menemukan tanda-tanda biologis lain di Mars, yang dapat membantu dalam memprediksi apakah ada kehidupan di sana sekarang atau tidak. Jika ada, mungkin dapat bertahan hidup di es dan salju yang menutupi sebagian besar permukaannya. Ini adalah prospek yang sangat menarik dan berpotensi mengubah hidup kita. Sangat penting bagi kita untuk terus berupaya menjelajahi planet itu dan menemukan lebih banyak tentangnya. Ini akan memungkinkan kita untuk bersiap jika dan ketika planet itu benar-benar layak huni. Ini adalah satu-satunya cara agar kita dapat mewujudkan masa depan yang kita semua inginkan.